Saturday, June 13, 2015

METLIT Landasan Teori 10

LANDASAN TEORI

Pengembangan teknologi berbasis nirkabel dan perangkat sensor saat ini adalah sesuatu yang harus terus dikembangkan. Banyak aspek yang dapat terus dikembangkan dengan adanya teknologi nirkabel dan perangkat sensor dan salah satunya adalah pada bidang kesehatan. Kecanggihan teknologi nirkabel dan perangkat sensor memungkinkan untuk mengumpulkan data dari perangkat sensor dari jarak yang jauh secara real-time. Dalam dunia kesehatan teknologi ini dipakai untuk mengetahui status kesehatan seseorang. Dimana perangkat sensor akan membaca dan mengumpulkan data kondisi pengguna yang kemudian data tersebut dikirim secara real-time dengan teknologi nirkabel [4]. Adapun hal lain yang memungkinkan dalam pengaplikasian teknologi ini adalah dengan pemetaan wajah yang nantinya dapat membaca mimik wajah, lalu digabungkan dengan perangkat sensor yang mengumpulkan data dari denyut jantung. Hal ini memungkinkan mengetahui status kesehatan pengguna, dimana saat denyut jantung berubah dan ekpresi wajah berubah maka aplikasi akan memberikan peringat bahwa kondisi pengguna sedang tidak dalam kondisi baik [5]. Pemetaan beradasarkan webcam juga dapat memvisualisasikan gerakan yang divisualisasikan dalam bentuk kurva berdasarkan gerakan tubuh [1].

Teknologi nirkabelpun memungkinkan untuk mengetahui posisi pengguna saat pengguna membawa telepon genggamnya. Sebelumnya GPS sudah dapat melakukan hal tersebut, namun dengan teknologi nirkabel pada perangkat, jaringan GSM pun dapat mendeteksi lokasi pengguna [2]. Kelemahan dari teknologi ini adalah konsumsi daya baterai yang lebih banyak dari biasanya. Saat teknologi ini digunakan, secara langsung akan mempercepat habisnya baterai. Untuk mengatasi hal tersebut, sebuah algoritma sudah pernah dibuat untuk memaksimalkan dan mengoptimasi penggunaan baterai saat teknologi nirkabel diaktifkan. Algoritma ini akan secara otomatis mengaktifkan dan menonaktifkan jaringan nirkabel sehingga mengoptimasi penggunaan baterai [3]. Hal ini mendukung penggunaan teknologi nirkabel dan pemanfaatan perangkat sensor sebagai teknologi yang dapat terus dikembangkan untuk banyak hal dibanyak bidang.

References :
[1] V. B. Semwal and G. C. Nandi, "Toward Developing a Computational Model," IEEE Sensors Jurnal, vol. 15, pp. 2021-2022, April 2015.
[2] M. Ibrahim and M. Youssef, "CellSense: An Accurate Energy-Efficient," IEEE Transactions On Vehicular Technology, vol. 61, no. 1, pp. 286-296, JANUARY 2012.
[3] Y.-W. Ma, J.-L. Chen, C.-H. Chou and S.-K. Lu, "A Power Saving Mechanism for Multimedia," IEEE Systems Journal, vol. 8, no. 1, pp. 219-224, 2014.
[4] S.-J. Jung, R. Myllylä and W.-Y. Chung, "Wireless Machine-to-Machine Healthcare Solution," IEEE Sensors Journal, vol. 13, no. 5, pp. 1419-1424, 2013.

[5] B.-G. Lee and W.-Y. Chung, "Driver Alertness Monitoring Using Fusion of," IEEE Sensors Journal, vol. 12, no. 7, pp. 2416-2422, 2012.

Thursday, June 4, 2015

LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI


Proses visualisasi adalah hal penting dalam proses penyampaian informasi. Visualisasi suatu data yang bersifat multimedia juga lebih efisien dan lebih mudah dicerna oleh penerima informasi [1][2]. Maka dari itu, pengembangan dibidang visualisasi harus terus dikembangkan. Hal yang mungkin dikembangkan dalam dunia visualisasi adalah penggabungan objek visualisasi yang sifatnya 2 Dimensi atau 3 Dimensi dengan dunia nyata (realita) [3]. Metode ini lebih dikenal dengan Augmented Reality. Visualisasi dengan metode augmented reality mempermudah penerima informasi dalam menerima informasi yang ada [4]. Informasi menjadi lebih cepat dicerna dan dipahami. Diluar augmented reality yang begitu interaktif, visualisasi penyampaian data yang bersifat 2 Dimensi pun sudah cukup interaktif dan cukup mudah dimengerti. Visualisasi penyampain data 2 Dimensi yang sudah ada biasanya hanya menampilkan 2-3 kategori silang saja, seperti contohnya penyampaian data dengan visualisasi grafik batang dan garis. Grafik batang dan garis dinilai kurang optimal, hal ini yang mendorong diciptakannya banyak visualisasi penyampaian data yang baru. Untuk objek penyampaian data visualisasi 2D, metode dengan penentuan plot garis dan sudut dinilai baru dalam visualisasi suatu data[5].